Setelah Facebook, Pejabat AS Kini Minta Google Diselidiki


Setelah Facebook, Pejabat AS Kini Minta Google Diselidiki Google (Reuters)

Pejabat Amerika Serikat dari hampir dari seluruh negara bagian menyerukan agar Google diselidiki. Investigasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah dominasi Google melakukan sudah termasuk tindakan monopoli atau tidak.

Sebanyak lebih dari 50 jaksa agung yang menyerukan penyelidikan tersebut. Mereka juga menaruh perhatian soal apakah Google menyalahgunakan kekuasaannya dalam ekosistem online dengan mengorbankan saingan atau konsumen.

Langkah ini, terkait dengan dominasi Google dalam iklan online. Hal ini dilakukan menyusul penyelidikan serupa terhadap Facebook pekan lalu. Penyelidikan terhadap dua perusahaan teknologi raksasa itu merupakan tindak lanjut dari meningkatnya keluhan tentang dominasi perusahaan Big Tech.


Jaksa Agung Texas Ken Paxton mengungkap penyelidikan ini menekankan soal bagaimana Google mengelola data pribadi pengguna yang didapat dari ekosistem online.

"Apa yang kita semua pelajari adalah bahwa [...] internet tidak gratis [...] (Meski) banyak konsumen percaya internet gratis," jelas Paxton pada konferensi pers di depan Mahkamah Agung AS.

"Tidak ada yang salah dengan bisnis yang menjadi permainan terbesar di kota jika dilakukan melalui persaingan pasar bebas. Tetapi kami telah melihat bukti bahwa praktik bisnis Google mungkin telah merusak pilihan konsumen, menghambat inovasi, melanggar privasi pengguna, dan menempatkan Google dalam kendali dari aliran dan penyebaran informasi online."

Jaksa Agung Utah Sean Reyes, yang bergabung dengan konferensi pers, mengatakan, "pertanyaan bagi kami adalah apakah Google telah menyimpang dari prinsip pendiriannya untuk tidak melakukan kejahatan."

Untuk itu, Josh Shapiro dari Pennsylvania menyebut, "kami sedang mencari tahu apakah praktik bisnis Google telah merusak kompetisi pasar bebas - dan merugikan konsumen."
Kent Walker, Wakil Presiden Senior Google untuk urusan global mengatakan perusahaan akan bekerja sama dengan regulator. Namun ia menekankan bahwa layanannya "membantu orang, menciptakan lebih banyak pilihan, dan mendukung ribuan pekerjaan dan usaha kecil di seluruh Amerika Serikat."

Menurut firma riset eMarketer, Google memimpin pasar iklan digital AS dengan 37,2 persen saham senilai sekitar $ 48 miliar tahun ini dan diperkirakan akan mengendalikan 20 persen dari semua pengeluaran iklan AS, online dan offline.

Google sejauh ini merupakan mesin pencari online terbesar dan menangkap hampir 75 persen iklan online terkait pencarian di AS, menurut eMarketer. 


Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190910034613-185-428946/setelah-facebook-pejabat-as-kini-minta-google-diselidiki
Share:

Recent Posts